•  Beranda  /
  •  Public  /
  •  Pekan Kedua Kuliah Umum, Dr. Alex Jebadu Paparkan Mekanisme Pertahanan Diri Hadapi Kekuatan Jahat

Pekan Kedua Kuliah Umum, Dr. Alex Jebadu Paparkan Mekanisme Pertahanan Diri Hadapi Kekuatan Jahat

img

(Ket. Foto: Dr. Alex Jebadu ketika memaparkan materinya di hadapan para peserta seminar di Hotel Pelita, Maumere)

“Berbicara tentang ilmu hitam tidak terlepas dari hubungannya dengan roh jahat yang merupakan suatu realitas yang sulit dimengerti dengan akal sehat manusia, tetapi ada; dan juga bisa menjadi salah satu faktor yang membuat kita tidak sehat dan tidak aman dalam hidup,” kata Dr. Alex Jebadu pada awal pemaparan materinya yang berjudul “Hakekat Ilmu Hitam dan Penanganan Pastoralnya” dalam Kuliah Umum “Hubungan Iman dan Adat” pekan kedua, Sabtu (17/9/22) sore di Hotel Pelita, Maumere.

Dosen Teologi IFTK Ledalero ini menyebutkan bahwa materi yang dibawakan pada sore itu merupakan sebagian kecil dari paper hasil penelitian yang telah ditulisnya. “Apa yang saya bawakan ini merupakan sebagian dari penelitian saya sebagai dosen sejak pertengahan tahun 2016. Studi ini dibuat dalam rangka simposium internasional tentang masalah suanggi se-Asia Pasifik di Filipina pada tahun 2017, dengan judul Sorcery and Witchcraft as a Matter of a fact in Flores and the Devine Power of Sacramental Holly Water – Ilmu Hitam Sebagai Suatu Fakta di Flores dan Kekuatan Ilahi dalam Air Berkat,” ungkapnya.

Selanjutnya, dalam pemaparan materinya, Pater Alex menegaskan bahwa kekuatan-kekuatan jahat hanya bisa ditaklukkan dengan kekuatan ilahi. “Di Flores ilmu hitam merupakan suatu fakta dan menjadi sumber konflik di tengah masyarakat dan hampir setiap kampung. Dan setelah di teliti ternyata kekuatan-kekuatan jahat ini hanya bisa dikalahkan oleh kekuatan ilahi, termasuk air berkat,” tandasnya.

Ada pun hal-hal yang merupakan hasil temuan Dr. Alex Jebadu yang ditampilkan dalam kegiatan yang diselenggarakan IFTK Ledalero ini. Pertama, warga masyarakat terkejut dan sekaligus antusias dengan penelitian yang dibuatnya. Kedua, masalah ilmu hitam tetap menjadi duri yang mencederai kehidupan masyarakat. Ketiga, meskipun pada masa lalu para pelaku ilmu hitam dihukum dengan sangat berat, diekskomunikasi, bahkan ada yang dihukum mati, tetapi tampaknya semua cara itu tidak menyurutkan praktik ilmu hitam. Keempat, ilmu hitam masih tetap dipraktikkan secara luas oleh warga masyarakat di Flores, baik oleh orang-orang di kampung maupun orang-orang di kota yang dianggap sudah maju.

Pada bagian selanjutnya, beliau menjelaskan bahwa ilmu hitam itu sebenarnya merupakan sebuah kerja sama antara manusia dengan roh-roh jahat. “Intinya ilmu hitam itu sebuah kerja sama antara manusia dengan roh-roh jahat atau manipulasi roh-roh jahat oleh manusia untuk tujuan destruktif atau tujuan yang merusakan terhadap orang lain maupun barang-barang milik orang yang menjadi korban,” tandasnya.

Dalam sela-sela pemaparan materinya di hotel Pelita itu, Dr. Alex Jebadu juga memaparkan dan menjelaskan dua jenis ilmu hitam yang istilahnya sangat populer, tetapi tidak ada pandangan yang cocok dalam bahasa Indonesia untuk menyebutnya. Kedua jenis ilmu hitam itu adalah sorcery dan witchcraft. Ia kemudian menjelaskan perbedaan antara keduanya.

 “Ilmu hitam tipe 1, pelaku manusia dan roh jahat berkolaborasi, bekerja sama. Roh jahat itu diyakini berada di dalam alam dunia dan senantiasa siap sedia untuk diajak bekerja sama oleh manusia, melalui sebuah kontrak khusus. Sorcery atau ilmu hitam tipe 1 ini, berlaku jahat pada saat-saat tertentu saja. Ilmu hitam tipe 2 yang disebut dengan witchcraft sudah tinggal dalam diri manusia. Sehingga roh jahat itu dapat menjadi jiwa kedua dari manusia. Hubungan antara manusia dan roh jahat ini sangat intim. Apa saja yang dialami dan dirasakan oleh tuannya, juga dirasakan oleh roh jahat. Oleh karena itu, roh jahat bisa bertindak tanpa diperintah oleh tuannya. Witchcraft, jahat secara permanen. Witchcraft merupakan turunan. Turunan yang dimaksudkan di sini ialah bahwa orang yang didiami oleh roh jahat itu, orang tua atau nenek moyangnya pasti memiliki ilmu hitam itu. Kalau orang tua, kakek, nenek meninggal setan itu cari sarang baru dan sarang itu adalah anggota keluarganya sendiri tanpa disadari anggota keluarganya,” jelas Pater Alex.

Setelah menjelaskan ilmu hitam tipe 2, Pater Alex mengingatkan peserta agar tidak langsung menghakimi orang-orang yang memiliki ilmu hitam tipe 2 ini. “Kalau ada orang yang seperti itu (memiliki ilmu hitam tipe 2), kita jangan langsung mempersalahkan dia, karena apa yang dilakukan roh jahat itu di luar kendali orang bersangkutan. Dan dia akan mengetahui bahwa ia memiliki ilmu hitam itu ketika seseorang, bisa saja paranormal, memberitahunya,” tandasnya.

Pada pemaparan berikut, Dr. Alex Jebadu memberikan gambaran tentang aktivitas dari roh jahat. “Umumnya, menurut masyarakat, mulai dari Manggarai sampai Larantuka, roh jahat akan keluar dari tubuh ata polo (orang yang didiami oleh roh jahat) pada malam hari saat orang bersangkutan tidur lelap dan roh jahat  itu mengambil rupa tuannya sambil keluarkan cahaya merah sehingga dalam bahasa Ende, Lio, dan Bajawa menyebut roh jahat itu, polo wera, dan polo wera itu langsung mencari korban yang tidak disukai,” tandas Dr. Alex.

Selanjutnya Dr. Alex Jebadu menjelaskan bahwa ilmu hitam bisa bekerja melalui medium dan paranormal bisa mendeteksi medium-medium yang digunakan itu. “Paranorma bisa mendeteksi keberadaan medium-medium ilmu hitam itu dan medium-medium itu bisa dijinakkan dengan air berkat, khususnya kita orang Katolik,” ungkapnya. “Diduga, gas beracun yang terkandung dalam medium itu yang membuat orang sakit, dan pada umumnya paranormal tahu praktik-praktik ilmu hitam itu, tetapi mereka memilih untuk tidak mengumumkannya. Dan paranormal itu adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan khusus untuk mengetahui sesuatu pada masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang melalui instrumen-instrumen di luar lima indra manusia,” sambungnya.

Pada akhir pemaparan materinya, Dr. Alex Jebadu menjelaskan mekanisme pertahanan diri berhadapan dengan kekuatan-kekuatan jahat. “Umumnya tidak semua orang kena ilmu hitam. Orang yang memiliki luka batin, sensitif dan penakut, serta orang-orang yang kehidupan rohaninya tidak baik, menjadi sasaran empuk roh-roh jahat. Oleh karena itu, untuk menolong orang-orang yang kerasukan roh-roh jahat, maka syarat utamanya adalah sembuhkan luka batin, kembali ke Gereja, menerima sakramen-sakramen dalam Gereja,” tandasnya.

“Roh jahat tidak akan menyerang kita, ketika kita sehat secara fisik, rohani, dan jasmani,” ungkapnya lebih lanjut. Untuk itu, mekanisme pertahanan diri agar kita tidak mudah diserang oleh roh-roh jahat, yaitu orang harus menjaga diri supaya sehat secara fisik-jasmani, maupun rohani, dan hindari stres dan luka batin, harus berani dan tegar dalam hidup, jangan terlalu sensitif,” tandas Dr. Alex Jebadu di sela-sela akhir pemaparan materinya.*

 

*Riko Kebu

 

 

BAGIKAN