Ri.com, Sikka – Pernyataan Pastor Hendrik Maku, SVD, mewakili Ketua FKUB Sikka pada kegiatan Buka Puasa bersama Karyawan/ti Kemenag Kabupaten Sikka, pada Selasa (4/5/2021) sore di kantor Kemenag Sikka.
Setiap kali diundang untuk menghadiri hajatan lintas agama, Dosen STFK Ledalero ini selalu ingat beberapa pesan kerukunan yang disampaikan oleh agama-agama. Pertama, dari agama Hindu ada ungkapan: “Om basudewa kumtu ba kamyang” (semua manusia bersaudara). Artinya, setiap pribadi yang terlahir sebagai manusia selalu merasa terpanggil untuk berelasi dengan yang lain dalam semangat persaudaraan. Persaudaraan yang dijalin itu bersifat universal. Sebuah persaudaraan yang tidak dibatasi oleh sekat suku, agama, ras dan golongan.
Kedua, dari kalangan Kristen dan Katolik ada ajaran tentang hukum cinta kasih kepada Allah dan kepada sesama manusia.
“Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap jiwamu dan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”, demikian Sabda Yesus (Matius, 22: 37-40). Penggalan pesan “kasihilah sesamamu manusia,” menurut Dosen Islamologi STFK Ledalero merupakan sebuah perintah untuk mengasihi siapa pun, tanpa membeda-bedakan. Ajaran ini sama dengan ajaran tentang persaudaraan dalam Islam, yakni ukhuwah basyariyah (persaudaraan sesama manusia). “Yang bukan saudaramu seiman adalah saudara dalam kemanusiaan”.
Ketiga, dari agama Budha kita menimba air toleransi dan kerukunan yang bersumber pada tiga kata yang paling sakti, yakni (1) Metta: welas kasih yang menyeluruh terhadap semua makhluk, sebagai kasih ibu terhadap putranya yang tunggal. (2) Karunia: kasih sayang terhadap sesama makhluk dan kencenderungan untuk selalu meringankan penderitaan makhluk lain. Dan (3) Mudita: perasaan turut bahagia dengan kebahagiaan makhluk lain tanpa benci, iri hati dan perasaan prihatin bila makhluk lain menderita.
Keempat, dari agama Islam. Surat al-Hujarat ayat 13: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Selain itu, tambah biarawan asal Manggarai ini ada juga cerita tentang Nabi Muhammad yang toleran. Pada suatu hari Nabi menerima tamu non-muslim. Setelah lama berbicara, para tamu meminta waktu untuk berdoa menurut agamanya. Nabi kemudian mempersilahkan para tamuanya itu untuk berdoa di dalam masjidnya.
Cerita lain adalah ketika Nabi peduli dengan seorang jompo yang sudah sangat tua. Jompo itu sudah tidak punya gigi. Setiap hari Nabi mengantarkan makanan untuk jompo itu. Nabi bahkan mengunyah makanan lalu meminta si jompo untuk menelan makanan guna menyambung benang hidupnya.
Menurut pastor Hendrik cerita-cerita seperti ini perlu kita bagikan kepada yang lain agar makin banyak orang terinspirasi oleh perbuatan-perbuatan baik.
“Kalau agama-agama itu sendiri di dalam dirinya sangat kaya dengan ajaran mengenai toleransi dan kerukunan, mengapa masih saja ada dusta di antara umat beragama?” katanya.
Inisiatif yang sangat baik dari Panitia Iftar (buka puasa bersama) di lingkup Kemenag Sikka dalam menyelenggarakan acara sore ini menurut pegiat Lintas Agama ini adalah sebuah respons yang cerdas terhadap kampanye anti kerukunan dan anti toleransi dari oknum-oknum tertentu. Betapa tidak! Belakangan ini di media sosial beredar video yang berisikan narasi yang sensitif bahwa ada warga Sikka yang terpapar paham radikal.
“Kicauan ini sampai juga kepada saya. Saya tahu dan paham betul bahwa kicauan itu hadir sebagai api yang sedang berkobar, dan karena itu, respon saya harus bijak dan tepat. Kami di Sikka baik-baik saja. Kami, umat beragama di Sikka sudah, sedang dan akan terus bergandengan tangan dalam merawat toleransi dan kerukunan hidup beragama. Tolong jangan mengusik keamanan dan kenyamanan kami di Sikka. Api hanya bisa dipadamkan dengan air.
Akhirnya, sebelum mengakhiri sambutan ini, saya, mewakili Romo Ketua FKUB dan segenap anggota FKUB Kabupaten Sikka mengucapkan ganda terima kasih kepada Panitia yang telah mengundang kami dalam acara buka puasa bersama sore ini. Apa yang kalian lakukan sore ini sungguh inspiratif. Saya percaya, umat beragama di tempat lain akan terinspirasi oleh contoh yang baik ini. Selanjutnya, bagi kaum muslim dan muslimah, kami dari FKUB menyatakan dukungan yang tulus untuk ibadah puasa yang sudah dan sedang dijalankan ini. Dukungan yang ikhlas juga untuk semua rangkaian kegiatan menyambut Lebaran,” ujarnya.
“Selamat melanjutkan ibadahmu, selamat mempersiapkan diri menyambut YAUM AL-KABIR (hari besar), Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriah. Doakan kami, doakan Nian Tanah Sikka. Semoga api toleransi dan kerukunan tetap bernyala di atas Nian Tanah Sikka, di dalam hati setiap warga Sikka,” ucap Pastor Hendrik Maku, SVD.
Sementara Kepala Kemenag Sikka Herman Yosep Reda Lete menggarisbawahi keberadaan manusia yang selalu membutuhkan orang lain.
“Ketika manusia lahir, dia dilahirkan oleh yang lain. Setelah dilahirkan dia dimandikan oleh yang lain. dan bahkan ketika ia meninggal, seseorang dimandikan oleh orang lain, disolatkan oleh yang lain dan dikuburkan yang lain. Manusia sejatinya selalu membutuhkan yang lain,” tutupnya.
Editor: Redaksi, Laporan: Ven
BAGIKAN
PROGRAM STUDI SARJANA FILSAFAT PROGRAM STUDI SARJANA PENDIDIKAN KEAGAMAAN KATOLIK PROGRAM STUDI SARJ0
Penerimaan mahasiswa baru IFTK Ledalero tahun akademik 2025/2026 Prodi Ilmu Filsafat (S1) Prodi Pend0
Pendaftaran Online Program Studi Sarjana Filsafat, PKK, DKV, Kewirausahaan, Sistem Informasi & Magis0
© Copyright 2025 by Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero - Design By Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero

