(Heribertus Beato Yansen, peraih IPK 4.00 pada Wisuda Sarjana Negara Program Studi S1 Ilmu Filsafat Periode II Tahun Akademik 2021/2022 dan Program Studi S2 Ilmu Agama/Teologi Katolik Periode II Tahun Akademik 2021/2022)
Senyuman kebahagiaan terpancar jelas dari wajah-wajah yang telah lama menanti hasil perjuangan selama berada di bangku kuliah. Kebahagiaan tampaknya merebak kepada seluruh peserta yang hadir mengikuti kegiatan ini. Ucapan-ucapan selamat dilontarkan di sepanjang lorong kebersamaan itu. Ungkapan dukungan dan turut berbahagia mewarnai media sosial lewat postingan-postingan. Kegiatan inilah yang menjadi momen perkumpulan kembali dengan teman-teman, para dosen, dan warga kampus. Peristiwa ini menjadi titik pertemuan kembali sekaligus menuju perpisahan kepada sebuah dunia kerja yang tentu lebih menantang. Perjuangan di dunia perkuliahan tampaknya telah mencapai ujungnya.
Jumat, 28 Oktober 2022, Institusi Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero melaksanakan kegiatan wisuda. Wisuda memang selalu menjadi momen haru, sekaligus membahagiakan bagi para pejuang ilmu pengetahuan. Hadir di Auditorium St. Thomas Aquinas IFTK Ledalero para wisudawan/wisudawati yang membawa serta sukacita dalam setiap ekspresi. Beberapa anggota keluarga, sanak saudara, orang tua, dan teman-teman turut hadir menyaksikan suasana penuh sukacita ini.
Momen yang bertepatan dengan kenangan hari sumpah pemuda ini seakan menunjukkan bahwa negeri nusantara ini tidak pernah henti melahirkan para pemuda dan pemudi terbaik. Sebab, pada kenangan hari sumpah pemuda tahun ini, STFK Ledalero kembali melahirkan pemuda-pemudi yang harus siap bertempur di medan kerja, di tengah dunia. Mereka, para wisudawan/wisudawati inilah yang menjadi angkatan terakhir dari sebuah Sekolah Tinggi Filsafat Ledalero, yang sekarang ini telah menjadi sebuah Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif.
Dari setiap ekspresi para wisudawan/wisudawati yang sempat hadir, dan mungkin juga ekspresi mereka yang tidak dapat hadir, terlihat gamblang bahwa STFK Ledalero telah menjadi rumah yang menciptakan kultur akademik intelektual yang bagus. Hal ini seperti ditandaskan oleh salah satu peserta wisuda yang tidak sempat bergabung mengikuti wisuda, Heribertus Beato Yansen. Heribertus Beato Yansen menjadi wisudawan terbaik dengan IPK 4.00, program S2 Teologi.
“Saya pikir Ledalero adalah rumah yang sangat baik dalam membentuk kultur akademik intelektual bagi siapa pun yang pernah belajar di dalamnya. Situasi dan suasana belajar sangat mendukung. Para dosen yang berkualitas dan literatur-literatur membuat siapa saja yang belajar di sana membuat orang berkembang dengan sangat baik,” ungkap putra kelahiran Nggorang, 16 Maret 1993 ini, sewaktu dihubungi via whatsapp pada Jumat, 28 Oktober 2022. Perasaan senang dan bangga berbaur perasaan cemas dan gugup menjadi kesan pertama Imam yang disapa Har ini, ketika mendapatkan informasi mengenai prestasi sebagai wisudawan terbaik.
“Saya merasa senang dan bangga ketika mendengar prestasi ini. Rasa senang dan bangga ini bercampur gugup dan cemas. Gugup dan cemas karena bagaimana saya harus bertanggung jawab dengan prestasi yang saya capai. Secara akademis, nilai sempurna ini penting. Tetapi ada rasa tanggung jawab untuk bagaimana nilai di atas kertas ini dipertanggungjawabkan dalam kehidupan konkret,” tandas alumnus Seminari Labuan Bajo itu.
Prestasi ini adalah berkat ketekunan dan kesetiaan dalam belajar. Pater Har selalu membagi waktu dengan baik, tekun dan fokus belajar di tengah kesibukannya menyiapkan diri menjadi seorang imam. Tidak lupa pula misionaris Serikat Sabda Allah yang akan diutus ke Negeri Panzer, Jerman ini, mengakui berbagai dukungan yang diterima dan dirasakannya.
“Nilai ini saya peroleh berkat bantuan dari semua pihak. Sebagai orang beriman, saya yakin ini berkat campur tangan Tuhan. Saya juga sadar ini berkat doa dari semua pihak, keluarga besar, sahabat dan kenalan saya. Selama ini ada banyak orang yang membantu saya dalam studi saya. Mereka bantu saya secara langsung dan tidak langsung. Saya yakin mereka ingat saya dalam doa-doa,” ungkapnya.
Mantan frater TOP Sesado Hokeng itu juga menambahkan bahwa kunci dari semuanya itu adalah ketekunan dan komitmen, serta doa yang harus terus menjadi pegangan dalam mengarungi perjalanan menuju tujuan. Doa serta daya juang ini yang membawanya kepada kesadaran dan keyakinan yang selalu menjadi bekal bahwa Tuhan selalu menyertai perjalanan hidup. Oleh karena semua perjuangan itulah, pada tanggal 1 Oktober 2022 lalu, pater Har menjadi salah satu diakon yang ditahbiskan menjadi imam di Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero, Maumere. Dalam ungkapannya juga, pater Har berpesan kepada adik-adik yang masih di bangku perjuangan perkuliahan.
“Untuk adik-adik, tetap tekun dan setia dalam belajar. Tidak ada yang tidak bisa. Semua orang bisa meraih prestasi. Intinya ada komitmen dan ketekunan dalam belajar dan kerja. Disiplin hidup juga sangat menentukan dalam keberhasilan. Sebagai calon imam, saya harapkan teman-teman tetap menanamkan semangat doa,” tandasnya.
Ada pun harapannya untuk IFTK Ledalero, dalam dunia dengan kemajuan teknologi saat ini. “Saya juga berharap agar IFTK Ledalero (sesuai namanya saat ini), dapat mengembangkan riset dan kajian filosofis-teologis di tengah kemajuan teknologi dan informasi saat ini serta dapat menciptakan teknologi kreatif yang berkesinambungan yang dibangun di atas kajian filsosofis dan teologis yang serius dan mendalam,” ujarnya. Pater Har mengungkapkan terima kasih kepada IFTK Ledalero, para dosen, para pegawai dan para karyawan, yang telah memberikan kontribusi positif dalam perkembangan membentuk kultur akademik intelektual.
Tidak lupa pula mengingatkan semangat mencintai keheningan, Pater Har mengatakan bahwa sebagai kaum pembelajar tentunya refleksi yang mendalam dalam berpikir sangat penting. “Hemat saya refleksi filsafat dan teologi yang mendalam hanya bisa didapat dalam kesunyian batin dan ketenangan berpikir dari kita yang tengah belajar,” kata pater yang hendak bermisi di Jerman ini. Semangat mencintai keheningan dalam refleksi inilah yang terpancar lewat semangat pada masa kuliah, senyuman sukacita sewaktu wisuda, dan pelayanan tulus di tengah masyarakat dunia, seperti halnya yang dialami Pater Heribertus Beato Yansen ini.*
*Engel Dhajo
SHARE THIS
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vestibulum volutpat tortor nec vulputate pe0
Cras consectetur suscipit nisi a fermentum. Class aptent taciti sociosqu ad litora
Vivamus convallis lobortis dolor, eu varius ipsum tincidunt sed. Suspendisse sit amet ante ullamcorp0
Nulla vitae urna orci. Nunc at dictum ligula, vel suscipit nunc.
© Copyright 2025 by Ledalero Institute of Philosophy and Creative Technology - Design By Ledalero Institute of Philosophy and Creative Technology

