FKUB dan Pemerintah Sikka Kerja Sama Cegah Covid-19, Ini Tanggapan Dosen Islamologi STFK Ledalero

img

Maumere, SorotNTT.com-Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) bersama Pemerintah Kabupaten Sikka, Maumere, NTT menyelenggarakan diskusi terbatas bertempat di Aula Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Sikka dengan agenda penanganan dan percepatan pencegahan Covid-19, pada selasa 5 Mei 2020.

Hadir dalam diskusi terbatas ini Ketua FKUB Kabupaten Sikka, RP. Teleforus Jenti, O.Carm, Sekertaris Daerah Kabupaten Sikka Wilhelmus Sirilus, S.Sos.,M.Si. didampingi Kesbangpol Kabupaten Sikka Drs. Servasius Sewar bersama anggota FKUB.

FKUB Kabupaten Sikka dalam pertemuan ini mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan pemerintah dalam mencegah penyebaran Covid 19. Kendati demikian, ada beberapa inti atau rekomendasi yang perlu dilakukan berdasarkan kesepakatan dalam pertemuan itu. Pertama, FKUB mengharapkan pemerintah tetap memperhatikan alokasi anggaran untuk para medis, terutama kelengkapan yang digunakan dalam menangangi Covid-19. Kedua, perlu keakuratan data dan keterbukaan informasi tentang penyebaran Covid di Kabupaten Sikka.

Ketiga, FKUB mengharapkan pengawasan ketat pemerintah di berbagai pintu masuk terutama pendatang yang berpotensi sebagai carrier yakni pekerja migran, Jemaah Tabliq, klaster Gowa, klaster rembesan pemudik dan klaster industri.

Karena itu dalam pertemuan terbatas ini, FKUB bekerja sama dengan Pemda Sikka agar para pemimpin agama terlibat dalam sosialisasi bahaya Covid-19, baik di tempat pelayanan publik maupun lewat siraman rohani melalui Radio Pemda Sikka. FKUB berperan dalam mengimbau umat beragama agar tetap memperhatikan protokoler Covid-19 dalam berbagai kegiatan keagamaan seperti Bulan Ramadhan dan Idul Fitri bagi umat Islam, Bulan Maria bagi umat Katolik, kebaktian bagi umat Kristen dan kegiatan keagamaan lain bagi umat Hindu dan Budha.

Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo, S.Sos.,M.Si. dalam surat kesepakatan Pemkab Sikka dengan FKUB Kabupaten Sikka No.: KESBANGPOL 300/56/V/2020 mengimbau kepada seluruh umat beragama di Kabupaten Sikka untuk tetap menjaga kerukunan, baik secara internal maupun lintas agama selama masa pandemi ini.

Selain itu, Bupati Sikka menekankan kepada setiap agama-agama untuk memperhatikan protokoler Covid-19 dalam perayaan keagamaan. Tetap merayakan upacara keagamaan di rumah masing-masing. Umat beragama juga diharapkan melapor setiap pendatang seperti pekerja migran, Jemaah Tabliq, klaster Gowa, klaster rembesan pemudik dan klaster industri.

Menanggapi hal ini, Dosen Islamologi STFK Ledalero, Pegiat Dialog dan Kerja Sama Lintas Agama serta anggota FKUB Kabupaten Sikka, Pater Hendrikus Maku, SVD kepada SorotNTT.com (9/05/2020) menyampaikan apresiasi langkah-langkah yang dilakukan Pemda Sikka dalam mencegah dan menangani Covid-19.

“Saya mengapresiasi kerja keras dari Pemda Sikka yang sangat serius dalam menanggapi bahaya Covid-19. Pemerintah sudah melakukan yang terbaik guna melindungi warganya. Sudah banyak langkah konkret yang dilakukan pemerintah, di antaranya: calling keliling untuk menyampaikan imbauan, penertiban warga untuk mengindahkan social distancing atau physical distancing, menciptakan regulasi yang rasional untuk meyakinkan warga bahwa stay at home itu sangat penting. Semua itu demi keselamatan warga,” ungkap Pater Hendrik.

Lebih lanjut, Pater Hendrik, SVD mendukung langkah kerja sama antara Pemda Sikka dengan FKUB Kabupaten Sikka. Menurutnya, legitimasi tokoh-tokoh agama dalam sosialisasi bahaya Covid-19 sangat meyakinkan warga agama.

“Sekarang pemerintah mau bergandengan tangan dengan FKUB demi efektivitas pelayanannya. Pemerintah mau mengajak para tokoh agama untuk bekerja bersama sama dalam melayani warga untuk memutuskan rantai penyebaran virus yang mematikan ini. Pemerintah mau melibatkan para tokoh agama, khususnya dalam upaya memberikan pencerahan kepada umat atau warga akan bahaya-bahaya dari Covid-19. Ada kesan bahwa pemerintah masih bekerja sendirian. Karena itu, pemerintah mau mengajak para pihak yang lain untuk bekerja sama. Menanggapi ajakan itu, saya secara pribadi dan para tokoh agama lain sangat antusias menyatakan siap membantu. Umat biasanya dengar kalau pemimpin agamanya berbicara, demikian keyakinan pribadi saya, sebagimana juga diyakini oleh kebanyakan warga,” tutup Pater Hendrik.

Laporan dan Editor: Pepy Dain

SHARE THIS