Di tahun kepengurusan 2020/2021, Sie Sastrawi STFK Ledalero mengadakan program Perlombaan Penulisan dan Pembacaan Puisi. Kegiatan ini diadakan untuk mendukung kegiatan lain dari Sie Sastrawi yakni pembuatan majalah Sastrawi yang dalam perencanaannya akan diterbitkan pada 30 November 2020. Karya pemenang dalam perlombaan ini akan dimasukkan dalam majalah Sastrawi. Selain mendukung program pembentukan majalah Sastrawi, pengadaan program Perlombaan Penulisan dan Pembacaan Puisi ini juga ingin mengajak para mahasiswa untuk merefeksikan kehidupan, baik antara dia dengan dirinya sendiri, dia dengan sesama, maupun dia dengan alam dan Penciptanya. Puisi sebagai salah satu sarana untuk menyampaikan gagasan hendaknya memampukan seseorang untuk sadar akan nilai-nilai kemanusiaan dan segala hal yang berkaitan dengan kemanusiaan. Sie Sastrawi menentukan Kematian sebagai tema khusus dalam perlombaan ini.
Kehidupan manusia dan pengalaman akan kematian memang merupakan dua sisi yang tidak dapat dipisahlepaskan. Ibarat bayangan, kematian selalu membututi bahkan sampai terkesan sampai menakuti setiap manusia. Kematian ibarat titik akhir yang selalu menanti di ujung cerita yang berusaha manusia abaikan namun memiliki keharusan untuk dibubuhkan sebab ia menjadi penutup kisah pengembaraan kehidupan manusia di dunia. Kesadaran akan rapuhnya kehidupan dan hadirnya kematian inilah yang kemudian dapat mempengaruhi manusia dalam memandang dan memahami kehidupannya. Tidak hanya secara realis, kematian juga dapat dibaca secara metaforis. Kematian kemanusiaan, kematian kesetiaan, kematian cinta, adalah beberapa contoh kematian yang sering dihadapi manusia entah dalam kehidupan personal maupun dalam berhadapan dengan lingkungan sosialnya. Walaupun kematian jenis ini tidak mengakhiri hidup manusia secara langsung, tetapi kematian jenis ini dapat mengakhiri hidup manusia dalam aspek-aspek tertentu. Kematian jenis ini dapat membuat menimbulkan ketimpangan dalam diri manusia dalam menjalani keseharian hidupnya. Refleksi tentang kematian yang realis dan metaforis inilah yang coba seksi Sastrawi Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero angkat untuk dielaborasi oleh segenap Mahasiswa/i STFK Ledalero dalam perlombaan penulisan dan pembacaan puisi dengan tema Kematian. Segenap mahasiswa/i STFK Ledalero diajak untuk memaknai kematian dari kacamatanya masing masing dan mewujudkannya dalam bentuk puisi.
Perlombaan ini berlangsung dalam beberapa tahap yakni pengiriman naskah oleh peserta-tahap kurasi oleh Sie Sastrawi-Penjurian naskah peserta oleh para juri-Pengumuman 6 Karya yang lolos ke tahap Pembacaan Puisi-Pengiriman Video Pembacaan Puisi oleh 6 Peserta Terpilih-Penjurian Pembacaan Puisi-Pengumuman Pemenang Perlombaan. Naskah yang telah lolos tahap kurasi diberikan kepada juri untuk dinilai. Dari penilaian ini, 6 peserta yang naskah puisinya mendapat nilai tertinggi dalam penilaian dan pertimbangan para juri, dinyatakan lolos untuk masuk ke tahap berikut yakni pembacaan puisi. Terdapat 3 juri yang telah dihubungi oleh Sie Sastrawi yakni, Eka Putra Nggalu (Ketua Komunitas Kahe, Maumere), Erlyn Lasar (Penulis Kumpulan Cerpen “Sabtu Kelabu”), dan Erick Langobelen (Penulis buku “Luna”, “Mausoleum”, dan “Sepasang Kita yang Mungkin tak Ada”).
Sejak perlombaan ini dipublikasikan, terdapat 21 naskah yang diberikan kepada Sie Sastrawi. Sie Sastrawi kemudian menjalankan proses kurasi, dengan mempertimbangkan puisi yang diberikan oleh para peserta dengan persyaratan yang telah ditentukan oleh Sie Sastrawi. Setelah dikurasi, 21 puisi ini dinyatakan lolos untuk kemudian dinilai oleh para juri. Penilaian puisi oleh para juri berlangsung sejak tanggal 15 Oktober sampai 28 Oktober tanpa disertakan identitas penulis.
21 puisi yang telah Lolos Tahap Kurasi:
1. Aku Ini Siapa?
2. Corona
3. Dalam Kidung Duka
4. Dendam
5. Kapan Bunga Mekar di Nusa Bunga?
6. Lelaki di Balik Tirai Merah
7. Mata Mona Pawe
8. Membaca Riwayat Hidup Almahrum
9. Membeli (Tiket) Maut
10. Merawat Ingatan
11. N
12. Omega
13. Pondo Pindi Pa
14. Ranum
15. Rendezvous
16. Sajak ODGJ
17. Sajak-sajak Kematian
18. Selamat Pergi
19. Seperti Merayakan Kematian
20. Setelah Pemakaman Tuhan
21. Sudah Lama Maut Memotret
Dari 21 naskah yang telah dinilai oleh para juri, terdapat 6 puisi yang layak untuk masuk ke tahap berikut yakni pembacaan puisi. Maka kami mengumumkan 6 puisi yang lolos ke tahap berikut. Sebelum itu, kita akan melihat pertimbangan penilaian dari para juri.
Secara pribadi, saya menemukan adanya kesulitan dalam berimajinasi terhadap setiap naskah puisi yang lolos tahapan kurasi. Naskah puisi masih mentah dan belum diolah dalam kematangan berbahasa. Penulis tampaknya larut dalam permaianan bahasa yang abstrak dan kadang lupa pada aras dan tujuan utama perlombaan. Mereka cenderung terperangkap dalam “situasi nyaman” berbahasa dan sulit mengendalikan emosi secara tepat. Ada beberapa naskah yang bagus dan cukup sampai ke pembaca. Naskah-naskah itu menggunakan bahasa lambang yang sederhana dan memiliki tujuan yang jelas. Misalnya puisi O. Saya memberi nilai lebih pada puisi ini karena penulis membahaskan “kematian” dengan sangat santai, lambang bunyi dan rima dimainkan dengan matang. Puisi O secara tersirat hendak mengatakan bahwa orang yang meninggal butuh doa dari kita sekalian yang masih berziarah di bumi. Untuk lima naskah lainnya yang lolos penjurian juga telah menunjukan kematangan berbahasa, pembentukan makna yang matang dan tujuan yang jelas. Cara menyampaikannya sudah baik: metafora dimainkan dengan santai dan struktur berbahasa diciptakan secara rapi.
Demikian yang bisa saya sampaikan. Tanpa menafikan keunggulan dari beberapa naskah yang tidak lolos tahapan penjurian, saya memberikan apresiasi untuk semua peserta lomba menulis puisi. Semoga tetap semangat untuk membaca dan menulis. Salam
*Eka Putra Nggalu
Pada umumnya, puisi-puisi ini cenderung kehilangan konsistensi sudut pandang. Beberapa penulisnya terkesan sangat keras mencoba untuk bermain dengan timbul tenggelamnya sudut pandang, dengan maksud mendorong pembaca untuk menginterpretasikannya secara bebas. Sayangnya, permainan yang diusahakan itu tidak semuanya bisa berjalan mulus. Kebanyakan masih memberi kesan kaburnya sudut pandang yang dipakai, yang pada akhirnya terjebak dalam pola menggurui di bait-bait akhir.
Beberapa puisi juga masih belum mampu menunjukkan kedalaman refleksi. Hal ini sedikit banyak terlihat dari pilihan kata untuk merepresentasikan penggambaran tertentu. Sementara puisi-puisi (yang hanya beberapa) dengan skor tertinggi, memiliki kekuatan pada padatnya pesan dan keindahan bunyi yang mampu tetap ringkas dan ampuh menampar sasaran kritiknya. Meski demikian, semua puisi ini tetap perlu diapresiasi. Setidaknya dalam upayanya ‘menarik’pembaca untuk melihat sudut-sudut lain sebuah ‘kematian’.
**Erlyn Lasar
Dari penilaian dan pertimbangan para juri, inilah 6 naskah yang lolos ke tahap Pembacaan Puisi:
1. Kapan Bunga Mekar di Nusa Bunga karya Hyan Godho
2. Membaca Riwayat Hidup Almarhum karya Ricardino L. Mere
3. Membeli (Tiket) Maut karya Baryan Lagaor
4. Omega karya Marno Wuwur
5. Sajak ODGJ karya Wawan Jehamun
6. Sudah Lama Maut Memotret karya Melkisedek Deni
Catatan: penomoran bukan berdasarkan nilai tertinggi, melainkan susunan abjad judul Puisi.
Selamat kepada para peserta yang telah lolos ke tahap pembacaan puisi. Kami juga mengucapkan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah berpartisipasi dalam perlombaan ini. Selanjutnya, peserta yang lolos ke tahap pembacaan puisi akan dihubungi langsung oleh Sie Sastrawi untuk pembuatan video pembacaan puisi. Karya dikumpulkan paling lambat tanggal 3 November. Video pembacaan puisi kemudian akan dimasukkan ke akun Youtube STFK Ledalero. Selanjutnya akan dinilai oleh para juri selama rentang waktu satu minggu. Dari 6 pembacaan puisi, akan ada juara 1, 2, 3 , dan juara favorit. Juara favorit ditentukan dari jumlah viewers dan like terbanyak di Youtube. Pengumuman juara Perlombaan akan dilaksanakan pada tanggal 10 November 2020.
Selamat berjuang!
BAGIKAN
PROGRAM STUDI SARJANA FILSAFAT PROGRAM STUDI SARJANA PENDIDIKAN KEAGAMAAN KATOLIK PROGRAM STUDI SARJ0
Penerimaan mahasiswa baru IFTK Ledalero tahun akademik 2025/2026 Prodi Ilmu Filsafat (S1) Prodi Pend0
Pendaftaran Online Program Studi Sarjana Filsafat, PKK, DKV, Kewirausahaan, Sistem Informasi & Magis0
© Copyright 2025 by Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero - Design By Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero

